OH... Masukannya Lewat Situ To? | |
Kisah nyata ini terjadi pada awal tahun 1990-an. suatu masa dimana teknologi komunikasi belum secanggih sekarang, dimana alat komunikasi HP sudah begitu memasyarakat sampai ke desa-desa. Pada masa itu, jika tidak mempunyai telepon rumah atau di kantor, maka untuk menghubungi orang lain bisa dilakukan lewat telepon umum, baik koin maupun kartu. Cukup dengan Rp 50, sudah bisa telepon lokal selama 3 menit. Suatu hari saya dan seorang teman sedang berdiri di terminal Wates, DIY, mengunggu bis untuk pulang ke rumah masing-masing. Tidak jauh dari situ ada telepon umum koin rp 50. Beberapa saat kemuadian ada seorang gadis, bermaksud menelepon seseorang. Gadis itu rupanya belum pernah nelpon lewat telepon umum. Ia mengangkat gagang telepon, memasukan koin rp 50, (sayangnya ia memasukkannya lewat lubang tempat keluar koin, bila hubungan telepon gagal). Lalu ia menekan nomor yang dituju. Hal itu dilakukannya sampai tiga kali. Melihat hal tersebut saya dan teman, berniat ingin menolong, tapi harus dengan cara yang tidak membuat ia malu. Kemudian saya cari koin rp 50, saya mendekat ke telepon. Gadis itu meletakkan gagang telepon, sambil bilang : sibuk terus, ga bisa nyambung. Lalu saya angkat gagang telepon, memasukkan koin lewat atas, menekan nomor telepon salah satu radio FM favorit saya dan terhubung. Gadis itu lalu bilang : Oh... masukannya lewat situ to? | |
Dari ketawaketiwi.com | |
Kamis, 23 Desember 2010
OH... Masukannya Lewat Situ To?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar